BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tinjauan
Pustaka
Serealia
merupakan jenis biji-bijian dari famili rumput- rumputan (
gramine) yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat menjadi makanan pokok
manusia, pakan ternak, dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan
baku ( Tien R.muchtadi,Dkk,2010). Adapun jenis-jenis serealia dipaparkan
sebagai berikut:
·
Jagung merupakan makanan pokok penduduk Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika, serta pakan ternak utama di berbagai penjuru dunia. Di
Indonesia menjadi sumber karbohidrat utama warga sebagian Pulau Madura dan Nusa Tenggara Timur.
·
Gandum adalah serealia utama di daerah beriklim
sedang. Padi merupakan makanan pokok penduduk daerah tropika.
·
Jelai adalah umum digunakan untuk
pembuatan bir, malt, dan pakan ternak. Biasanya ditanam di daerah yang terlalu kering atau dingin
untuk gandum.
·
Sorgum adalah makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara; dan populer sebagai pakan ternak di berbagai
tempat di dunia.
·
Milet adalah gabungan dari berbagai serealia
berbiji kecil. Makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika; juga sebagai sumber pakan burung peliharaan.
·
Haver adalah makanan pokok orang-orang Skotlandia dan populer sebagai makanan ternak. Pernah populer sebagai
makanan pengganti beras pada masa setelah perang.
1.2
Tujuan
Praktikum
1.2.1
Tujuan
Umum
Mengamati struktur dan sifat fisik
serealia.
1.2.2
Tujuan
Khusus
Mengamati serealia berdasarkan warna dan
bentuk, ukuran, berat, densitas kamba, struktur fisik, daya serap air pada suhu
80ºC, dan rasio pengembangan.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat :
· Mikrometer/
Jangka Sorong
· Pisau
Silet
· Tabung
Reaksi
· Timbangan
· Gelas
Ukur 100ml
2.2
Bahan
:
· Beras
merah
2.3
Cara
Kerja :
2.3.1
Mengamati
serealia berdasarkan warna dan bentuk
·
Mengamati dan mencatat warna beras merah
dan menggambar bentuknya secara utuh.
2.3.2
Mengamati
serealia berdasarkan ukuran
·
Mengukur panjang, lebar, dan tebal beras
merah menggunakan jangka sorong.
2.3.3
Mengamati
serealia berdasarkan berat
·
Menimbang sebanyak 100 butir beras ketan
hitam dan dinyatakan dalam gram/100butir.
2.3.4
Mengamati
serealia berdasarkan densitas kamba
·
Memasukkan bahan kedalam gelas ukur
sampai volumenya mencapai 100 ml.
·
Mengeluarkan semua bahan dari gelas ukur
dan menimbang beratnya dalam g/ml.
2.3.5
Mengamati
serealia berdasarkan struktur fisik
·
Membuat irisan melintang dan membujur
pada beras merah.
2.3.4
Mengamati
serealia berdasarkan daya serap air pada suhu 80ºC
·
Memasukkan 10 ml air kedalam tabung
reaksi atau beaker glass 100 ml.
·
Meletakkan tabung reaksi ke dalam
pemanas air 80ºC.
·
Menimbang 1 gram beras ketan hitam
kemudian masukkan kedalam tabung reaksi dan panaskan selama 10 menit.
·
Meniriskan dan menimbang berat bahan
setelah dimasak.
2.3.5
Mengamati
serealia berdasarkan rasio pengembangan
·
Memasukkan 10 ml air kedalam tabung
reaksi atau beaker glass 100 ml.
·
Meletakkan tabung reaksi ke dalam
pemanas air 80ºC.
·
Menimbang tiga biji beras ketan hitam kemudian
masukkan kedalam tabung reaksi dan panaskan selama 10 menit.
·
Meniriskan dan menimbang berat bahan
setelah dimasak.
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
3.1 Data
Hasil Pengamatan
3.1.1 Mengamati serealia berdasarkan warna dan
bentuk
Warna:
Merah kecoklatan
Bentuk:
Lonjong
3.1.2 Mengamati
serealia berdasarkan ukuran
Panjang : 0.6 cm
Lebar : 0.3 cm
3.1.3 Mengamati
serealia berdasarkan berat
Beratnya 2.0 g/100
butir.
3.1.4 Mengamati
serealia berdasarkan densitas kamba
Berat yang dinyatakan
dalam densitas kamba adalah 90 g/ml.
3.1.5 Mengamati serealia berdasarkan struktur fisik
Irisan membujur :
Keterangan : Terdapat
warna putih bening, dan warna putih susu didalam beras merah (letaknya di
tengah).
3.1.6 Mengamati
serealia berdasarkan daya serap air pada suhu 80ºC
Daya serap air =
=
0.2 gr
3.1.7 Mengamati serealia berdasarkan rasio
pengembangan
Rasio Pengembangan =
=
1.16 cm
3.2 Pembahasan
Beras
Merah adalah beras yang kaya serat dan minyak alami, yang
mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan dan dapat meningkatkan
perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Disamping itu beras merah
pun lebih unggul dalam hal kandungan vitamin dan mineral daripada beras putih.
Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah
beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan
ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh.
Nilai energi yang dihasilkan beras merah lebih besar daripada beras putih (349
kal : 353 kal). Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium.
Banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi untuk mencegah penyakit
kanker dan penyakit degeneratif lain.
Beras Merah umumnya beras
tumbuk atau pecah kulit, yang kulit arinya tak banyak hilang. Kulit ari beras
mengandung zat-zat gizi yang penting bagi tubuh, di dalam kulit ari tersebut
kaya serat dan minyak alami. Serat tak hanya mengenyangkan, namun juga mencegah
berbagai penyakit saluran pencernaan. Manfaat lain dari serat, yakni dapat
meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah.
Sementara itu lemak dalam kulit ari kebanyakan merupakan lemak esensial,
yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Sedangkan senyawa-senyawa
dalam lemak kulit ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor
risiko penyakit jantung.
Disamping itu beras merah pun lebih unggul dalam hal kandungan vitamin
dan mineral daripada beras putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI)
yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih
tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI
sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Belum lagi vitamin dan
mineral-mineral penting lainnya.
Beras merah telah dikenal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib saat itu
benda ini dipercaya memiliki nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa
tenang dan damai. Bila dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat
beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992)
menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih
(349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut
mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).
Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan
berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks
berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium. Selenium
merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari
enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam
pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dalam
ikatan toksik dapat berubah menjadi radikal bebas, yang mampu mengoksidasi asam
lemak tidak jenuh dalam membran sel sehingga merusak membran tersebut.
Kerusakan ini menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya.
Oleh karena itulah banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi
untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Zat gizi yang terkandung dalam beras merah antara lain
adalah :
1. Vitamin B
Beras merah sangat kaya akan kandungan vitamin B1, B6 dan
B12 yang merupakan sumber dalam pembentukan energi dalam tubuh. Khususnya
pembentukan sel – sel muda yang disokong dengan mencukupi kebutuhan vitamin B
harian.
2. Serat
Kandungan serat pada beras merah jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan serat pada beras putih. Karena itulah beras merah sangat
dianjurkan untuk penderita diabetes. Seperti yang telah kita ketahui, serat
berguna untuk mengganggu penyerapan gula, karbohidrat dan lemak berlebih pada
tubuh.
3. Selenium
Kandungan selenium yang berfungsi untuk mengoksidasi asam
lemak tak jenuh dalam tubuh membuat beras merah dipercaya bisa mencegah
penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
4. Magnesium
Kandungan magnesium dalam beras merah dipercaya mampu
menurunkan tekanan darah tinggi dan keakutan penyakit asma. Tekanan darah yang
normal akan mengurangi seseorang untuk terserang stroke atau serangan jantung
dan juga migrain.
5. Antisionin
Zat ini merupakan senyawa fenolik yang masuk dalam kategori
flavonoid dan memiliki fungsi sebagai antioksidan.
Selain itu, dalam beras merah juga kaya akan kandungan :
·
protein
·
lemak
·
fosfor
·
mineral
lainnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Beras Merah termasuk dalam jenis serealia.
beras merah mempunyai kandungan vitamin B1, B6, dan B12 yang tinggi.
Sebagaimana diketahui, vitamin B merupakan kunci untuk pembentukan energi bagi
tubuh manusia. Beras merah mempunyai kandungan serat lebih tinggi dibandingkan
beras putih. Manfaat dari serat tersebut di antaranya untuk mengganggu
penyerapan gula dalam karbohidrat, serta mengganggu penyerapan lemak yang masuk
bersama makanan sehingga akan lebih menyehatkan. Dalam beberapa literatur
dikatakan, unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg
per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace
element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation
peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan
peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.
4.2 Saran
1.
Melakukan praktikum diharapkan dengan tenang dan cermat.
2.
Patuhi aturan dan tata cara praktikum
3.
Tidak bercanda atau bermain-main saat pratikum berlangsung.