Cari Blog Ini

Pages

Sabtu, 16 November 2013

makalah Lemak

MAKALAH ILMU GIZI DASAR
“ LEMAK “
Dosen: Rosihan Anwar, S.Gz
Disusun oleh :
Kelompok III
1.      Anelia Sintani
2.      Dewi Deviyanti
3.      Dwi Herlianti Safiti
4.      Halimatus Syakhdiah
5.      Magda Silmi Fitriyani B.
6.      Nor Izzatil Maulida
7.      Nur Amalina
8.      Nurmita Rahmalina
9.      Randy Aspiannor
10.  Rasidah
11.  Riska Nur Putri
12.  Sari Puspita Dewi
13. Yulianti Eka Safitri



PROGRAM STUDI DIV GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
 TAHUN AKADEMIK 2013-2014

Puji syukur penulis panjatkan kepada Illahi Rabi yang telah mengizinkan dan memberikan  rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan  makalah ini yang berjudul “Lemak”. Tak lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi dasar. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak, penulisan karya tulis ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Sehingga dalam kesempatan ini perkenanakan penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
   1.               Dosen mata kuliah Ilmu Gizi Dasar, Rosihan Anwar, S.Gz
   2.               Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya dan terselesaikannya makalah ini.
   3.               Rekan-rekan kelas DIV Gizi serta sahabat-sahabat kami yang telah bersedia memberikan dukungan serta pengorbanan demi terselesaikannya makalah ini.
   4.               Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.


                                                                              Banjarbaru,  September  2013


                                                                                                Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR    ……………………………..…………………………….        ii
DAFTAR ISI     …………………………………………………………………….       iii
BAB I      PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang             …………………..………………………….        1
B.    Rumusan Masalah        ………..…………………………………….        2
C.    Tujuan Penulisan          ….…………………………………..…....…        2
BAB II    PEMBAHASAN
A.       Pengertian Lemak     ...........................................................................        3
B.    Fungsi Umum Lemak  ……...............................................................        3
C.    Klasifikasi Lemak ..…………………………………………………        3
D.   Metabolisme Lemak  ………………………………………………..        5
E.    Jenis-jenis Lemak   ………………………………………………….        6
F.    Oksidasi Asam Lemak   …………………………………………….        9
G.   Kekurangan dan kelebihan Lemak …………………………………      11

BAB III  
PENUTUP
A.   Kesimpulan     ……………………..………………………………...      12
B.    Saran       …..………………………………..……………………….      12
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Lemak (lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan  mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya”, “Cukup hangat dan  menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lemak sederhana (simplelipids) dan kelompok lemak kompleks (complex lipid). Lemak sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan terpena.Lemak kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu gliserida.
Komponen-komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar  ketidak larutannya di dalam aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.

B.            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.        Apa pengertian dari Lemak ?
2.        Apa saja karakteristik Lemak ?
3.        Apa saja fungsi dari Lemak ?
4.        Apa itu metabolism Lemak ?
5.        Apa saja klasifikasi Lemak ?
6.        Apa jenis-jenis Lipid ?
7.        Apa penjelasan dari oksidasi asam  Lemak ?
8.        Apa kekurangan dan  kelebihan Lemak?
C .     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan-tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui pengertian lemak.
2.         Untuk mengetahui karakteristik lemak.
3.         Untuk memahami fungsi lemak.
4.         Untuk mengetahui metabolisme lemak.
5.         Untuk mengetahui klasifikasi lemak.
6.         Untuk mengetahui jenis-jenis lipid.
7.         Untuk memahami oksidasi asam lemak.
8.         Untuk mengetahui kekurangan  dan  kelebihan lemak.




BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Lemak
Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu  lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

B.     Fungsi Umum Lemak
            Fungsi umum lemak dalam  tubuh kita adalah :
a.       Sebagai cadangan energi
b.      Sebagai penghasil energi
c.       Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal
d.      Sebagai alat transport dalam darah
e.       Sebagai penyusun membran

C.       Klasifikasi Lemak
            Lemak yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis.
            Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril.
            Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin.
            Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah. 
Tabel  klasifikasi dan fungsi lipid
No
Lipid
Fungsi
1
Asam Lemak 
Prostaglandin
Bahan bakar metabolik, blok pembangun untuk lipid lainModulator intrasel
2
EstergliserilAsilgliserol

Fosfogliseril
Penyimpanan asam lemak, senyawa metabolik
Struktur membrane
3
SfingolipidSfingomielin
Glikosfingolipid
Struktur membran
Membran antigen, permukaan
4
Derivat sterolKolesterol
Ester Kolesterol
Asam empedu
Hormon steroid
Vitamin D
Membran dan struktur lipoprotein
Penyimpanan dan angkutan
Pencernaan lipid dan absorbsi
Pengaturan metabolik
Metabolisme kalsium dan fosfor
5
TerpenDolikol
Vitamin A
Vitamin E
Vitamin K
Sintesis glikoprotein
Penglihatan, integritas epitel
Antioksidan lipid
Pejendalan darah


D.       Metabolisme Lemak
     Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
            Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adipose.
            Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan  oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.
E.        Jenis-jenis Lipid
            Terdapat beberapa jenis lemak yaitu :
a)      Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini merupakan asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu :
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Sebagian besar asam lemak yang ada dalam darah dan jaringan manusia berupa varietas rantai panjang. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian melepaskan ion H+ .
Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.
b)      Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.
Lemak dan minyak merupakan gliserida atau dikenal sebagi trigliserida, yaitu ester asam lemak dan gliserol yang merupakan alkohol trivalen. Lemak mengandung asam lemak jenuh, sedang minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Umumnya lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, tanaman mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga terkenal sebagai minyak nabati. Lemak/minyak molekulnya bersifat non polar.
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Monogliserid sangat penting dalam pencernaan dan senyawa antara metabolik. Pada manusia digliserid terbentuk hampir secara eksklusif sebagai senyawa antara metabolik. Trigliserida merupakan asilgliserol yang paling sering terbentuk, karena secara kuantitatif merupakan bentuk asam lemak yang paling utama untuk penyimpanan dan pengangkutan.
c)      Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid.
        Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein terdapat dalam plasma darah, bagian lipid dalam lipoprotein umumnya adalah trigliserida, fosfolifid atau kolesterol.
        Glikolipid adalah lemak yang mengandung suatu karbohidrat polar, seperti D-glukosa atau D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari gliserol atau sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-diasil gliserol) atau sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid). Serebrosid merupakan glikolipid sederhana yang mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin. Serebrosid disintesis dengan penambahan suatu gula pada seramid (sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak). Serebrosid ditemukan dalam membran otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah dalam sarung mielin.
.
d)     Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
         Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
Sfingolipid
         Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia dan terbentuk dari basa rantai panjang yang terhidroksilasi dan bukan terbentuk dari gliserol, terdiri dari sfingosin dan dihidrosfingosin. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid
         Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis, steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa diantara hormon reproduktif yang merupakan steroid adalah testosteron dan progesteron.
F.        Oksidasi Asam Lemak
         Asam lemak dipecah melalui oksidasi pada karbon –β.  Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase. Asam lemak merupakan bahan bakar utama untuk manusia dan mamalia lainnya, dengan adanya O2, asam lemak dikatabolis menjadi CO2 dan H2O, dan 40% dari energi bebas yang dihasilkan dari proses ini digunakan untuk membentuk ATP.
         Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga tahap yakni aktivasi, pengangkutan kedalam mitokondria dan oksidasi menjadi asetil-CoA. Asam lemak masuk kedalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A-nya, dalam bentuk ini asam lemak teraktivasi. Aktivasi asam lemak memicu pembentukan tioester dari asam lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP, enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.








G.       Kekurangan dan Kelebihan Lemak
a) Akibat  kekurangan  lemak
1. Kurangnya penyerapan lemak
Kurangnya penyerapan lemak merupakan satu akibat yang bisa ditimbulkan dari kekurangan lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan satu nutrisi yang bermanfaat untuk penyerapan vitamin. Dengan adanya lemak yang mencukupi dalam tubuh, kita akan memperoleh fungsi yang baik dalam penyerapan vitamin sehingga tubuh akan bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin seperti vitamin A, B, D, E, dan yang lainnya. Dengan fungsi lemak yang menyerap vitamin, kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin pula. Akan terjadi berbagai masalah kesehatan jika tubuh kekurangan vitamin seperti misalnya, kekurangan vitamin A bisa menyebabkan terganggunya pandangan atau mata yang mudah lelah, kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan gangguan kulit, dan lain sebagainya.
2. Makan menjadi berlebih
Banyak orang berdiet dengan mengurangi porsi makan mereka. Namun, banyak pula dari mereka yang tidak berhasil menjalankan program dietnya. Banyak orang kemudian menyerah karena tidak cukup kuat motivasi yang mereka miliki. Setelah tidak pernah mengkonsumsi lemak dalam jangka waktu tertentu selama program diet, badan mereka kekurangan lemak. Kemudian, saat mereka menyerah dalam program dietnya, mereka makan dengan porsi yang lebih banyak. Hal ini dipicu oleh tubuh yang kurang mendapat asupan lemak selama diet. Kekurangan lemak dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi. Kita akan mudah lapar jika tubuh kita kekurangan asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya, banyak orang mengkonsumsi produk rendah lemak yang mengakibatkan kekurangan lemak dan yang mana pada kenyataannya produk semacam ini justru mengandung lebih banyak gula. Dapat disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru memicu tubuh untuk menjadi kelebihan berat badan.

3. Depresi dan gangguan mental lainnya
Depresi juga akibat lain yang bisa timbul akibat  kekurangan lemak. Mungkin kita tidak cukup peka untuk menyadari gejala ini. Omega dan asam lemak adala nutrisi yang berperan serta dalam mempengaruhi perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi tersebut dapat membentuk hormone atau senyawa kimia di dalam otak manusia. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kekurangan lemak dapat berkaitan dengan terganggunya mental seseorang.
b)  Akibat Kelebihan Lemak
Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

                                                       

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
               1.            Lemak adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.
               2.            Lemak mempunyai fungsi :
a)   Sebagai cadangan energi.
b)   Sebagai penghasil energi.
c)   Sebagaipelindung lipida disekitar ginjal.
d)  Sebagai alat transport dalam darah.
e)   Sebagai penyusun membrane
               3.            Jenis-jenis lipid
a)   Asam lemak.
b)   Gliserida.
c)   Lipid kompleks.
d)  Non gliserida.

B.     Saran
Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa pengertian lipid, klasifikasi lipid, fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dll.
Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.







1 komentar:

Varinia Nainggolan mengatakan...

makasih, sangat membantu

Posting Komentar

 

(c)2009 izzamaulida. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger