MAKALAH ILMU GIZI DASAR
“ LEMAK “
Dosen: Rosihan Anwar, S.Gz
Disusun oleh :
Kelompok III
1.
Anelia Sintani
2.
Dewi Deviyanti
3.
Dwi Herlianti
Safiti
4.
Halimatus
Syakhdiah
5.
Magda Silmi
Fitriyani B.
6.
Nor Izzatil
Maulida
7.
Nur Amalina
8.
Nurmita
Rahmalina
9.
Randy Aspiannor
10.
Rasidah
11.
Riska Nur Putri
12.
Sari Puspita
Dewi
13. Yulianti Eka Safitri
PROGRAM STUDI
DIV GIZI
TAHUN AKADEMIK 2013-2014
Puji syukur penulis panjatkan kepada Illahi
Rabi yang telah mengizinkan dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Lemak”. Tak lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ilmu Gizi dasar. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari
berbagai pihak, penulisan karya tulis ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Sehingga dalam kesempatan ini perkenanakan penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1.
Dosen mata kuliah Ilmu Gizi Dasar, Rosihan Anwar,
S.Gz
2.
Kedua orang tua yang senantiasa memberikan
dukungan serta doanya dan terselesaikannya makalah ini.
3.
Rekan-rekan kelas DIV Gizi serta sahabat-sahabat
kami yang telah bersedia memberikan dukungan serta pengorbanan demi terselesaikannya
makalah ini.
4.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya dalam memajukan
pendidikan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
kita, amin.
Banjarbaru,
September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………..……………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
A. Latar Belakang …………………..…………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………..……………………………………. 2
A.
Pengertian Lemak ........................................................................... 3
B. Fungsi Umum Lemak ……............................................................... 3
C. Klasifikasi Lemak ..………………………………………………… 3
D. Metabolisme Lemak ……………………………………………….. 5
E. Jenis-jenis Lemak …………………………………………………. 6
F. Oksidasi Asam Lemak ……………………………………………. 9
G. Kekurangan dan kelebihan Lemak ………………………………… 11
A. Kesimpulan ……………………..………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Lemak
(lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami
perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi
dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan
dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei
konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat umum sangat menyukai
hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain
“Memiliki rasa yang tidak ada duanya”, “Cukup hangat dan menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.”
Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita
rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi
bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
Lazimnya,
lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan tetapi,
karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid
makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak
yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda
memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai
profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada satu gizi
saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lemak sederhana
(simplelipids) dan kelompok lemak kompleks (complex lipid). Lemak sederhana
mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau
basa dalam air dan terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan
terpena.Lemak kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu gliserida.
Komponen-komponencampuran
lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid
dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidak larutannya di dalam aseton.Suatu
reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dari Lemak ?
2.
Apa saja karakteristik Lemak ?
3.
Apa saja fungsi dari Lemak ?
4.
Apa itu metabolism Lemak ?
5.
Apa saja klasifikasi Lemak ?
6.
Apa jenis-jenis Lipid ?
7.
Apa penjelasan dari oksidasi asam Lemak ?
8.
Apa kekurangan dan kelebihan Lemak?
C . TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan-tujuan
yang diharapkan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui pengertian lemak.
2.
Untuk
mengetahui karakteristik lemak.
3.
Untuk
memahami fungsi lemak.
4.
Untuk
mengetahui metabolisme lemak.
5.
Untuk
mengetahui klasifikasi lemak.
6.
Untuk
mengetahui jenis-jenis lipid.
7.
Untuk
memahami oksidasi asam lemak.
8.
Untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan lemak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lemak
Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang
meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu lemak
didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak
larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah
eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan
aseton panas. (Iskandar, 1974)
B. Fungsi
Umum Lemak
Fungsi umum lemak dalam tubuh kita adalah :
a.
Sebagai
cadangan energi
b.
Sebagai
penghasil energi
c.
Sebagai
pelindung lipida disekitar ginjal
d.
Sebagai
alat transport dalam darah
e.
Sebagai
penyusun membran
C.
Klasifikasi
Lemak
Lemak yang terdapat dalam tubuh
dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada
tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario asamlemak
ini kompleks – kompleks lipid disintetis.
Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda
tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan –
tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam
kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril.
Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain
merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam
lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel.
Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari
alkohollemak sfingosin.
Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol,
termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting
dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan
dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup
dolikol dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene
ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat
penting dan terpisah.
Tabel klasifikasi dan fungsi lipid
No
|
Lipid
|
Fungsi
|
1
|
Asam Lemak
Prostaglandin
|
Bahan bakar metabolik, blok
pembangun untuk lipid lainModulator intrasel
|
2
|
EstergliserilAsilgliserol
Fosfogliseril
|
Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolik
Struktur
membrane
|
3
|
SfingolipidSfingomielin
Glikosfingolipid
|
Struktur membran
Membran
antigen, permukaan
|
4
|
Derivat sterolKolesterol
Ester
Kolesterol
Asam
empedu
Hormon
steroid
Vitamin
D
|
Membran dan struktur lipoprotein
Penyimpanan
dan angkutan
Pencernaan
lipid dan absorbsi
Pengaturan
metabolik
Metabolisme
kalsium dan fosfor
|
5
|
TerpenDolikol
Vitamin
A
Vitamin
E
Vitamin
K
|
Sintesis glikoprotein
Penglihatan,
integritas epitel
Antioksidan
lipid
Pejendalan
darah
|
D.
Metabolisme Lemak
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber
energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid.
Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju
hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan
monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam
bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk
menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut
kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron
ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adipose.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan
adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi
simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan
esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,
trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan
menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan
ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh
albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free
fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari
makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat
telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester
dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.
Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan
menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil
metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke
dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika
kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA.
Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya
kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai
hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis.
Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.
E.
Jenis-jenis
Lipid
Terdapat
beberapa jenis lemak yaitu :
a)
Asam
lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak
adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik
yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini merupakan asam karboksilat yang
mempunyai rantai karbon panjang. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak
(goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara
alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun
terikat sebagai gliserida.
Adapun rumus umum dari asam lemak
adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak
adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu :
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Sebagian
besar asam lemak yang ada dalam darah dan jaringan manusia berupa varietas
rantai panjang. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara
atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling
sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak
merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian melepaskan ion H+ .
Umumnya
berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak
jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak
jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen
(mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam
lemak.
b) Gliserida, terdiri atas gliserida
netral dan fosfogliserida.
Lemak dan minyak merupakan gliserida atau dikenal sebagi
trigliserida, yaitu ester asam lemak dan gliserol yang merupakan alkohol
trivalen. Lemak mengandung asam lemak jenuh, sedang minyak mengandung asam
lemak tak jenuh. Umumnya lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, tanaman
mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga terkenal sebagai minyak nabati.
Lemak/minyak molekulnya bersifat non polar.
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan
gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi
(berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau
3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak
disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida
dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Monogliserid
sangat penting dalam pencernaan dan senyawa antara metabolik. Pada manusia
digliserid terbentuk hampir secara eksklusif sebagai senyawa antara metabolik.
Trigliserida merupakan asilgliserol yang paling sering terbentuk, karena secara
kuantitatif merupakan bentuk asam lemak yang paling utama untuk penyimpanan dan
pengangkutan.
c) Lipid kompleks, terdiri atas
lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein
merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein terdapat dalam
plasma darah, bagian lipid dalam lipoprotein umumnya adalah trigliserida,
fosfolifid atau kolesterol.
Glikolipid
adalah lemak yang mengandung suatu karbohidrat polar, seperti D-glukosa atau
D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari
gliserol atau sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya,
glikosil-diasil gliserol) atau sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid).
Serebrosid merupakan glikolipid sederhana yang mengandung gula, asam lemak, dan
sfingosin. Serebrosid disintesis dengan penambahan suatu gula pada seramid
(sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak). Serebrosid ditemukan dalam
membran otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah dalam sarung mielin.
.
d) Non gliserida, terdiri atas sfingolipid,
steroid dan malam
Lipid
jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan
molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
Sfingolipid
Sfingolipid
dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia dan terbentuk dari basa
rantai panjang yang terhidroksilasi dan bukan terbentuk dari gliserol, terdiri
dari sfingosin dan dihidrosfingosin. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah
sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid
merupakan sfingolipid
Steroid
adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis, steroid mempunyai
struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin
sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Pada umunya steroid berfungsi
sebagai hormon. Beberapa diantara hormon reproduktif yang merupakan steroid
adalah testosteron dan progesteron.
F.
Oksidasi
Asam Lemak
Asam lemak dipecah melalui oksidasi pada karbon –β. Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria di
mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin
trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil
asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung
di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase. Asam lemak
merupakan bahan bakar utama untuk manusia dan mamalia lainnya, dengan adanya
O2, asam lemak dikatabolis menjadi CO2 dan H2O, dan 40% dari energi bebas yang
dihasilkan dari proses ini digunakan untuk membentuk ATP.
Oksidasi asam
lemak terjadi dalam tiga tahap yakni aktivasi, pengangkutan kedalam mitokondria
dan oksidasi menjadi asetil-CoA. Asam lemak masuk kedalam lintas metabolik
didahului dengan perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A-nya, dalam
bentuk ini asam lemak teraktivasi. Aktivasi asam lemak memicu pembentukan
tioester dari asam lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP
menjadi AMP, enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.
G.
Kekurangan dan Kelebihan Lemak
a) Akibat
kekurangan lemak
1. Kurangnya penyerapan lemak
Kurangnya
penyerapan lemak merupakan satu akibat yang bisa ditimbulkan dari kekurangan
lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan satu nutrisi yang bermanfaat
untuk penyerapan vitamin. Dengan adanya lemak yang mencukupi dalam tubuh, kita
akan memperoleh fungsi yang baik dalam penyerapan vitamin sehingga tubuh akan
bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin seperti vitamin A, B, D, E, dan yang
lainnya. Dengan fungsi lemak yang menyerap vitamin, kekurangan lemak dapat
menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin pula. Akan terjadi berbagai masalah
kesehatan jika tubuh kekurangan vitamin seperti misalnya, kekurangan vitamin A
bisa menyebabkan terganggunya pandangan atau mata yang mudah lelah, kekurangan
vitamin E dapat mengakibatkan gangguan kulit, dan lain sebagainya.
2. Makan menjadi berlebih
Banyak orang
berdiet dengan mengurangi porsi makan mereka. Namun, banyak pula dari mereka
yang tidak berhasil menjalankan program dietnya. Banyak orang kemudian menyerah
karena tidak cukup kuat motivasi yang mereka miliki. Setelah tidak pernah
mengkonsumsi lemak dalam jangka waktu tertentu selama program diet, badan
mereka kekurangan lemak. Kemudian, saat mereka menyerah dalam program dietnya,
mereka makan dengan porsi yang lebih banyak. Hal ini dipicu oleh tubuh yang
kurang mendapat asupan lemak selama diet. Kekurangan lemak dapat memicu nafsu
makan yang lebih tinggi. Kita akan mudah lapar jika tubuh kita kekurangan
asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya, banyak orang mengkonsumsi produk
rendah lemak yang mengakibatkan kekurangan lemak dan yang mana pada
kenyataannya produk semacam ini justru mengandung lebih banyak gula. Dapat
disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru memicu tubuh untuk menjadi
kelebihan berat badan.
3. Depresi dan gangguan mental
lainnya
Depresi juga
akibat lain yang bisa timbul akibat kekurangan lemak. Mungkin kita tidak
cukup peka untuk menyadari gejala ini. Omega dan asam lemak adala nutrisi yang
berperan serta dalam mempengaruhi perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi
tersebut dapat membentuk hormone atau senyawa kimia di dalam otak manusia. Dari
hasil penelitian, ditemukan bahwa kekurangan lemak dapat berkaitan dengan
terganggunya mental seseorang.
b)
Akibat Kelebihan Lemak
Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman
fisik yang besar seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Lemak
adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut organik.
2.
Lemak mempunyai
fungsi :
a) Sebagai cadangan energi.
b) Sebagai penghasil energi.
c) Sebagaipelindung lipida disekitar ginjal.
d) Sebagai alat transport dalam darah.
e) Sebagai penyusun membrane
3.
Jenis-jenis
lipid
a) Asam lemak.
b) Gliserida.
c) Lipid kompleks.
d) Non gliserida.
B.
Saran
Dari makalah
ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga pembaca
dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa pengertian
lipid, klasifikasi lipid, fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dll.
Dari makalah
ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dibuat
oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.
1 komentar:
makasih, sangat membantu
Posting Komentar